Namalatin tanaman kelapa sawit.Dibawah ini contoh dari beberapa macam gulma yang merugikan bagi tanaman. Umumnya lubang untuk tanam kelapa sawit berukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1848 saat itu tanaman kelapa sawit masuk ke Indonesia dan daerah-daerah lain di Asia sebagai tanaman hias.
Kelapa sawit adalah jenis tumbuhan yang termasuk dalam genus Elaeis dan ordo Arecaceae. Tumbuhan ini digunakan dalam usaha pertanian komersial untuk memproduksi minyak sawit. Genus ini memiliki dua spesies anggota. Kelapa sawit Elaeis guineensis adalah spesies kelapa sawit yang paling umum dibudidayakan di dunia, terutama di Indonesia, dan sumber utama minyak kelapa sawit dunia. Kelapa sawit Elaeis oleifera[1] adalah tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis,[2] dan digunakan secara lokal untuk produksi minyak. Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri sebagai bahan baku penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia.[3] Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Terdapat beberapa spesies kelapa sawit yaitu E. guineensis Jacq., E. oleifera, dan E. odora. Varietas atau tipe kelapa sawit digolongkan berdasarkan dua karakteristik yaitu ketebalan endokarp dan warna buah. Berdasarkan ketebalan endokarpnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Dura, Pisifera, dan Tenera, sedangkan menurut warna buahnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Nigrescens, Virescens, dan Albescens. Secara umum, kelapa sawit terdiri atas beberapa bagian yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Bagian dari kelapa sawit yang diolah menjadi minyak adalah buah.[4]
Contohgulma yang menyerang tanaman hortikultura, misalnya: Eleusin indica. Ageratum spp. Drymaria sp. Polygonum nepalense. Galinsoga parviflora. Digitaria adscendense. Demikianlah serangkain artikel yang sudah kami tuliskan serta jelaskan kepada segenap pembaca terkait dengan contoh- contoh nama Gulma yang tanaman pertanian dan perkebunan
Nama Latin Kelapa Sawit Dan Biologisnya – Dalam dunia makhluk hidup, masing-masing organisme memiliki nama latin dan tak terkecuali kelapa sawit. Nama latin kelapa sawit yaitu Elaeis guineensis Jacq dan di Indonesia sendiri, kelapa sawit termasuk komoditi ekonomi yang sangat besar. Tanaman ini dibawa masuk pertama kali dari Afrika Selatan ke Indonesia oleh pemerintahan Raffles. Meski awalnya hanya ditanam di Kebun Raya Bogor sebagai penambah koleksi, seiring perkembangan zaman, banyak masyarakat yang mengenalnya sebagai penghasil minyak CPO crude palm oil dan PKO palm kernel oil. Jika Anda ingin tahu lebih jelas, cobalah menyimak informasi berikut. Ragam varietas Sampai saat ini, di Indonesia ada beragam varietas kelapa sawit yang dibedakan berdasar warna kulit buah, ketebalan cangkang dan daging buah, maupun berdasar bentuk kelapa sawit. Berdasar warna kulit buah, varietas kelapa sawit dibedakan menjadi tiga macam, yaitu nigrescens, virescens, dan albescens. Ketiganya dibedakan berdasarkan kandungan pigmen karotenoid dalam kulit buah. Berdasar ketebalan cangkang dan daging buah, varietas kelapa sawit dibedakan menjadi tiga macam, yaitu dura, pisifera, dan tenera. Ciri fisik Kelapa sawit memiliki ciri fisik yang cukup unik dan berbeda jika dibandingkan tanaman lain, seperti Daun Kelapa sawit memiliki beberapa bagian daun, seperti leaf lets, rachis, petiole, dan seludang sheath. Memiliki kutikula yang cukup tebal untuk mengurangi penguapan dan stomata yang terdapat di bawah helai anak daun. Akar Sistem perakaran tumbuhan kelapa sawit adalah akar serabut yang memiliki berbagai tingkatan pertumbuhan seperti akar primer, sekunder, tertier, hingga kuarter. Batang Batang tanaman diselimuti pangkal pelepah daun sampai usia sekitar 11-15 tahun dan bentuk batang bulat serupa bonggol. Batang kelapa sawit tidak memiliki kambium dan tidak bercabang. Bunga Tipe bunga kelapa sawit adalah monoceous dengan terkadang ditemukan bunga hermaprodit bunga betina dan jantan ada dalam satu tandan yang sama serta tidak mudah dibedakan. Manfaat kelapa sawit Bagi kehidupan manusia, kelapa sawit memiliki banyak manfaat, mulai dari menghindarkan tubuh manusia dari beragam penyakit berbahaya kanker, kardiovaskular, diabetes, bahan baku industri baja, pasta gigi, kosmetik, serta pelumas. Hal tersebut tak lepas dari struktur minyak kelapa sawit dan kandungan senyawa kimianya flavonoid, asam palmitat, terpenoid yang memang mudah diserap oleh pembuluh darah dan tidak menyebabkan iritasi asalkan dimanfaatkan dengan metode yang benar. Hama tanaman Dalam perkembangannya, tanaman kelapa sawit juga tidak lepas dari ancaman hama. Sampai saat ini, ada beragam jenis hama yang seringkali membuat produksi minyak kelapa sawit menurun, seperti hama ulat api, hama ulat kantung, dan infeksi jamur Ganoderma boninense yang menyebabkan pangkal batang kelapa sawit mudah membusuk. Namun demikian, bukan berarti tidak ada jalan keluar untuk masalah tersebut karena di Indonesia sudah ada beragam jenis produk nutrisi maupun pupuk khusus tanaman kelapa sawit yang mampu mencegah infeksi hama dan meningkatkan kapasitas produksi minyak kelapa sawit. Diantara produk untuk tumbuhan di Indonesia, ada POP Supernasa, Supernasa Granule, POC Nasa, serta Hormonik yang sudah tidak perlu diragukan lagi manfaatnya dalam membantu para petani kelapa sawit untuk mengatasi beragam hama. Jika Anda tertarik untuk mengetahui informasi lebih lengkap tentang produk pupuk kelapa sawit, Anda bisa mengakses website Selain mendapat pengetahuan tentang nama latin kelapa sawit, Anda juga mendapatkan info produk-produk berkualitas di dunia perkebunan.

1 Jenis gulma golongan rumput ( grasses ) Gulma jenis rerumputan ini yang sering kita temui pada tanaman semusim seperti cabe, jagung, kedelai, dan lain-lain. Karena jenis gulma ini sangat mudah sekali tumbuh pada area atau lahan yang digarap dan tanah yang subur dan gembur. Adapun contoh gulma dari golongan rumput ini antara lain :

05 Desember 2022 Gulma dan Cara Menanggulanginya Oleh Fitri Ikayanti, SP Pengawas Benih Tanaman Kota Pontianak Budidaya berbagai jenis tanaman baik tanaman pangan maupun perkebunan tidak terlepas dari keberadaan gulma. Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya yang pertumbuhannya tidak dikehendaki dan umumnya merugikan karena dapat menghambat pertumbuhan, mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas produksi dan dapat menjadi sarang hama dan penyakit. Gulma harus segera ditanggulangi pertumbuhannya agar tidak berkembang pesat. Menurut Nasution 1986 ” Gulma merupakan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia. Kerugian yang ditimbulkan antara lain pengaruh persaingan kompetisi mengurangi ketersediaan unsur hara tanaman mendorong efek allelophaty “. Zat allelophaty adalah zat yang bersifat racun bagi tanaman. Terdapat 4 jenis gulma berdasarkan morfologi dan biotaninya yaitu gulma rerumputan grasses, gulma teki-tekian sedges, gulma daun lebar broadleaves dan gulma pakis-pakisan fern Gulma Rerumputan Grasses Gulma rerumputan umumnya berasal dari family gramineae poaceae. Gulma ini memiliki daun yang sempit seperti teki-tekian tetapi memiliki stolon, di dalam tanah stolon membentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga. Daun-daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam dua deret, umumnya tulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis linier, tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun. Contoh gulma rumput-rumputan adalah Imperata cylindrica, Echinochloa crusgalli, Cynodon dactylon, Panicum repens. Gb. Imperata cylindrica Gulma Teki-Tekian Sedges Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae. Gulma ini memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan. Gulma ini menjalankan jalur fotosintesis C4 yang menjadikannya sangat efisien dalam menguasai areal pertanian secara cepat. Ciri dari gulma ini adalah batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga. Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun ligula. Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku. Bunga sering dalam bulir spica atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung. Buahnya tidak membuka. Contohnya Cyperus rotundus, Fimbristylis littoralis, Scripus juncoides. Gb. Cyperus rotundus Gulma Daun Lebar Broadleaves Gulma berdaun lebar umumnya termasuk family Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi terhadap tanaman budidaya berupa kompetisi cahaya. Ciri dari gulma ini adalah daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala. Contohnya Monocharia vaginalis, Limnocharis flava, Eichornia crassipes, Amaranthus spinosus, Portulaca olerace, Lindernia sp. Gb. Monocharia vaginalis Gulma Pakis-Pakisan Fern Gulma pakis-pakisan Fern misalnya pakis kadal Dryopteris Aridus, pakis Kinca Neprolepsis Biserata, paku pedang Neprolepsis Exaltata Gb. Paku Pedang Neprolepsis Exaltata Teknik Pengendalian Gulma Pengendalian gulma adalah usaha yang dilakukan untuk menekan laju perkembangbiakan gulma agar tidak mengganggu tanaman budidaya. Gulma di lahan pertanian tidak harus selalu dikendalikan dari awal sampai panen. Pengendalian harus dilakukan pada waktu yang tepat, sehingga biaya, waktu, dan tenaga dapat lebih hemat. Waktu yang tepat untuk mengendalikan gulma adalah waktu periode kritis tanaman, yaitu periode di mana tanaman sangat peka terhadap faktor lingkungan. Periode ini biasanya terjadi umur 1/4 atau 1/3 sampai 1/2 umur tanaman Zakaria dan Burhan 1999. Terdapat beberapa teknik pengendalian gulma yang dapat diterapkan petani melalui usaha pencegahan preventif, pengendalian secara fisik/mekanis, pengendalian secara kimia serta pengendalian secara biologi. – Pencegahan Preventif Merupakan usaha pengendalian gulma melalui upaya-upaya pencegahan diantaranya Pembersihan lahan dari gulma sebelum membudidayakan tanaman. Penyeleksian atau pemisahan biji gulma yang mungkin ikut tercampur di benih atau yang melekat pada alat-alat pertanian. Penggunaan pupuk kandang yang sudah matang guna mencegah kontaminasi biji gulma. Pencegahan pengangkutan tanaman, tanah maupun benda yang memberikan potensi pemindahan biji gulma maupun gulma ke lahan budidaya. – Pengendalian secara fisik/mekanis Merupakan pengendalian gulma yang dilakukan oleh petani dengan alat-alat pertanian melalui kegiatan pengolahan tanah, pembabatan pemangkas, penggenangan, pembakaran dan penggunaan mulsa. – Pengendalian secara kimiawi Pengendalian gulma cara kimiawi dengan menggunakan herbisida. Cara ini efektif dilakukan karena dapat mengemat waktu dan tenaga namun penggunaan herbisida secara terus menerus pada lahan pertanian berdampak merugikan seperti terjadinya pergeseran gulma dominan, resistensi beberapa jenis gulma, gangguan kesehatan pemakai serta keracunan pada tanaman dan hewan peliharaan. Aplikasi herbisida sebaiknya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul – WIB dan disesuaikan dengan kondisi angin dan curah hujan. Penggolongan Herbisida berdasarkan daya efektifasnya pada gulma 1. Herbisida Selektif Yaitu herbisida yang hanya berfungsi lebih efektif mematikan gulma tertentu saja contohnya Ametrin, Diuron, Oksifluorfen, Klomazon dan Karfentrazon. 2. Herbisida Non Selektif Yaitu herbisida yang dapat mematikan seluruh jenis gulma contohnya Glifosat dan Paraquat Penggolongan Herbisida berdasarkan tipe translokasi herbisida di dalam organ gulma yaitu 1. Herbisida Kontak tidak ditranslokasikan Herbisida ini mematikan gulma yang terkena/kontak langsung dengan herbisida. Herbisida kontak bersifat tidak dialirkan ke seluruh organ gulma atau tidak ditranslokasikan. Herbisida kontak cepat mematikan gulma namun gulma cepat tumbuh kembali karena mematikan hanya yang terkena herbisida saja sehingga tidak sampai pada akarnya. Contoh dari herbisida kontak Oksifluorfen, Oksadiazon dan Propanil. Ketiga jenis herbisida ini bersifat selektif yaitu efektif mematikan gulma jenis tertentu sedangkan Parakuat dan Glufosinat bersifat non selektif sehingga dapat mematikan seluruh jenis gulma. 2. Herbisida Sistemik ditranslokasikan Herbisida sistemik mematikan gulma mulai dari tajuk/daun yang terkena herbisida diteruskan ke seluruh jaringan gulma. Herbisida jenis ini dapat langsung diaplikasikan kepada tajuk gulma maupun ke tanah tempat tumbuh gulma. Contoh herbisida yang dialirkan melalui tajuk adalah glifosat, sulfosat dan ester sedangkan herbisida yang dialirkan melaui tanah adalah Ametrin, Atrazin, Metribuzin dan Diuron. Beberapa Jenis Herbisida dan Sifatnya Glifosat Etilen diamine, nama kimiawi N-phosphonomethyl glycine merupakan herbisida sistemik non selektif yang diaplikasikan melalui daun, mempunyai spektrum luas, bersifat translokatif kuat, tidak aktif dalam tanah, cepat terdegradasi dan mempunyai kemampuan mengendalikan gulma annual, biennial, dan perennial dari jenis rumput, teki, dan berdaun lebar. Gejala kematian gulma terlihat pada 2 – 4 minggu setelah aplikasi Lamid et al. 1998. Paraquat atau 4-bipyridynium kation dichloride, termasuk herbisida pasca tumbuh yang bersifat kontak. Herbisida ini tidak dapat diserap oleh bagian tumbuhan yang tidak berwarna hijau seperti batang dan akar, serta hanya mematikan bagian tumbuhan yang terkena butir semprot secara langsung, sedangkan bagian lain yang tidak terkena semprot akan tetap normal Moenandir 1990. Penoksulam merupakan herbisida golongan sulfonilurea yang dapat digunakan sebagai herbisida pasca tumbuh, setelah mempunyai 3 – 4 daun Brown 1989; Hay 1990. Herbisida ini mempunyai spektrum yang luas dan mempunyai sifat yang selektif Mobreg dan Cross 1990. Oksifluorfen merupakan herbisida pra tumbuh yang bersifat selektif dan efektif untuk mengendalikan gulma golongan berdaun lebar dan golongan rumput pada kedelai Moenandir 1990. Herbisida oksifluorfen ini dapat membunuh biji-biji gulma yang akan berkecambah, sehingga biji-biji gulma tersebut tidak bisa tumbuh dan berkembang. – Pengendalian secara biologi Pengendalian gulma dengan cara biologi dapat dilakukan karena setiap spesies gulma mempunyai musuh alami. Pengendalian gulma dilakukan dengan menekan populasi gulma dengan musuh alami seperti insekta, fungi, ternak, ikan, dan sebagainya sehingga keberadaan gulma sudah tidak lagi merugikan. Apabila keadaan ini dapat dipertahankan, usaha pengendalian lain tidak diperlukan. Referensi diakses tgl 22-11-2022 file///C/Users/master/Downloads/ diakses tgl 30-11-2022 tgl 28-11-2022 tgl 28-11-2022 Op. Bid Pertanian Friday March 20, 2015. Nama latin kelapa sawit adalah Elais guinensiss Jacq. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang banyak dibudidayakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tanaman yang tergolong ke dalam family palmae ini menjadi tanaman penghasil minyak kelapa sawit.
Gulma atau rumput liar bukanlah jenis pohon yang cocok untuk dipelihara atau dibiarkan tumbuh. Jika dibiarkan tumbuh meliar, mereka umumnya akan berkoloni dan sulit untuk diberantas dikemudian hari. Terlagi jika kamu memiliki tanaman peliharaan yang disekitarnya banyak ditumbuhi rumput liar, gulma akan menyerap nutrisi tanah yang seharusnya diserap oleh tanaman peliharaan, pada akhirnya tanaman peliharaan akan cepat kehabisan nutrisi dan tumbuh kurang subur. Rumput liar dapat tumbuh dimanapun mereka mau, bahkan di halaman rumah, sudut-sudut tembok, hingga di dalam pot tanaman peliharaan. Di seluruh dunia, termasuk Indonesia, ada ribuan nama tanaman gulma yang tumbuh. Umumnya mereka hidup berkoloni bergerombol secara alami, dan memiliki pertumbuhan yang sangat cepat pada musim hujan. Pohon gulma ini seringkali mengelabui pembudidaya amatir saat menanam benih pohon peliharaan sebab, pohon gulma biasanya tumbuh menyerupai kecambah dari benih yang ditanam. Karena hal inilah banyak pembudidaya amatir keliru untuk membedakan mana kecambah pohon peliharaan dan mana pohon gulma. Berikut ini CCP rangkum 60+ daftar pohon gulma atau rumput liar yang seringkali tumbuh di sekitar kita. Beberapa diantaranya sangat persis dengan bibit tanaman hias bunga dan buah saat masih berbentuk kecambah / pohon Bandotan Ageratum conyzoides 2. Meniran Phyllanthus urinaria 3. Sambiloto Andrographis paniculata 4. Akalipa Acalypha indica 5. Minjangan Chromolaena odorata 6. Bayam Duri Amaranthus spinosus 7. Jarong Achyranthes aspera 8. Gandarusa Justicia gendarussa 9. Urang Aring Eclipta prostrata 10. Patikan Kebo Euphorbia hirta 11. Spurge Euphorbia prostrata 12. Sangketan Heliotropium indicum 13. Rumput Belulang Eleusine indica 14. Upas-Upasan Aerva lanata 15. Tapak Liman Elephantopus scaber 16. Putri Malu Mimosa pudica 17. Tempuyung Sonchus arvensis 18. Fallopia Fallopia convolvulus 19. Selada Duri Lactuca serriola 20. Waga-Waga Cirsium vulgare 21. Dompet Gembala Capsella bursa-pastoris 22. Daun Seribu Achillea millefolium 23. Otot-Ototan Plantago lanceolata 24. Medikago Medicago lupulina 25. Rumput Gajah Pennisetum purpureum 26. Rumput Benggala Megathyrsus maximus 27. Rumput Kerbau Brachiaria mutica 28. Rumput Teki Cyperus rotundus 29. Gletang Tridax procumbens 30. Ketul Bidens pilosa Commelina benghalensis 32. Kembang Mas Asclepias curassavica 33. Jarum Spanyol Bidens alba 34. Veronia Cyanthillium cinereum 35. Tempuh Wiyang Emilia sonchifolia 36. Sintrong Crassocephalum crepidioides 37. Sapu Manis Scoparia dulcis 38. Rambusa Passiflora foetida 39. Ciplukan Physalis angulata 40. Pecut Kuda Stachytarpheta jamaicensis 41. Katang-Katang Ipomoea pes-caprae 42. Ubi Kates Ipomoea cairica 43. Air Mata Pengantin Antigonon 44. Krokot Portulaca oleracea 45. Jade Kebun Portulaca grandiflora 46. Ketumbar Bolivia Porophyllum ruderale 47. Selasih Ocimum basilicum 48. Terang Bulan Aegopodium podagraria 49. Paku Ekor Kuda Equisetum arvense 50. Tansy Tanacetum vulgare 51. Mata Sapi Leucanthemum vulgare 52. Tales Mini Asarum canadense 53. Iles-Iles Amorphophallus variabilis 54. Suweg Amorphophallus paeoniifolius 55. Beluntas Pluchea indica 56. Sidaguri Sida rhombifolia 57. Lantana Lantana camara 58. Sinyo Nakal Duranta repens 59. Morning Glory Ipomoea purpurea 60. Nona Makan Sirih Clerodendrum thomsoniae 61. Gadung Dioscorea hispida 62. Kimpul Xanthosoma sagittifolium 63. Ganyong Canna discolor 64. Jali-Jali Coix lacryma-jobi 65. Jarak Ricinus communis Tidak semua pohon gulma berbentuk rumput pendek, semak, dan tanaman rambat. Beberapa diantaranya pun tumbuh berbentuk pohon kecil dengan tinggi melebihi satu meter. Bahkan spesies gulma berbunga sengaja dipelihara untuk dinikmati keindahan bunga-bunganya saat mekar, seperti Lantana, Air Mata Pengantin, Mata Sapi, Krokot, dan Kembang Mas. Sebagian besar pohon-pohon gulma yang tumbuh disekitar kita adalah obat tradisional yang digunakan sejak zaman dulu, Sambiloto dan Jarak adalah dua dari banyaknya pohon gulma yang sering diambil manfaatnya oleh manusia.
Aerasitanah menjadi buruk, ketercukupan oksigen tanah menurun, sehingga tanahnya mudah gersang. Beberapa sebab di atas tentu saja tidaklah diinginkan oleh petani. Dan sebagai petani harus mengenal jenis-jenis gulma berdaun lebar dan gulma berdaun sempit/kecil. 1. Jenis Gulma Berdaun Lebar. Gulma berdaun lebar biasanya disebut sebagai broadleaves. 50% found this document useful 8 votes32K views10 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?50% found this document useful 8 votes32K views10 pagesGambar Dan Nama Latin Gulma Beserta KeterangnnyaJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. .
  • 8ki2irm037.pages.dev/485
  • 8ki2irm037.pages.dev/6
  • 8ki2irm037.pages.dev/365
  • 8ki2irm037.pages.dev/202
  • 8ki2irm037.pages.dev/396
  • 8ki2irm037.pages.dev/439
  • 8ki2irm037.pages.dev/388
  • 8ki2irm037.pages.dev/437
  • nama latin gulma kelapa sawit dan gambarnya